Pertumbuhan Maksilla
Terbentuk pada
pertengahan masa kehamilan akan menunjukan semua elemen dewasa, berbeda dalam
berbagai aspek dengan tulang dewasa. Perbedaan utama terletak pada ukuran
procesuss alveolaris yang kecil, kurangnya kedalaman sinus maksilaris. Procesuss
alveolaris mandibula dan maksila berkembang di sekitar benih gigi yang sedang
tumbuh semasa fetus. Bila pembentukan gigi terganggu dan gigi gagal bererupsi,procesus
alveolaris tidak dapat berkembang. Bersama dengan erupsi gigi geligi, alveolus
dan cryptus tempat berkembangnya gigi di dalam processus alveolaris akan
digantikan dengan socket. Perubahan tinggi vertikal mandibula, maksila dan
tinggi wajah secara keseluruhan terutama disebabkan karena pertumbuhan
procesuss alveolaris yang berlangsung setelah usia 3 tahun dan hampir
seluruhnya merupakan hasil dari proses tersebut setelah dekade pertama
kehidupan. Pertumbuhan selanjutnya dari cavum oris umumnya disebabkan deposisi
tulang disepanjang regio alveolaris, pada permukaan bawah palatum dan pada
fasies facialis mandibula serta maksila. Fasies lingualis procesuss alveolaris
umumnya teresorpsi dalam batasan tertentu tetapi penambahan lebar palatum
biasanya diakibatkan karena pertumbuhan procesuss alveolaris ke arah bawah dan
keluar. Setelah bayi lahir procesuss alveolaris dan rangka wajah pendukung akan
tumbuh dengan cepat dan pada saat gigi geligi susu sudah tumbuh sempurna,
lingua tentunya sudah mempunyai ruangan yang cukup di dalam arcus dentalis.
Gigi geligi dan gingiva gigi geligi atas dan bawah, didukung oleh procesuss
alveolaris tempat terletaknya soket gigi, umumnya membentuk arcus yang sesuai
dengan bentuk lengkung.Tiap gigi terbentuk dari jaringan kalsifikasi , enamel,
dentin, cementum dan cavum pulpa yang terdiri dari jaringan ikat, pembuluh
darah, dan saraf. Tiap gigi melekat pada procesuss alveolaris melalui
ligamentum periodontal.
Pertumbuhan postnatal
maksila seluruhnya terjadi dengan osifikasi intramembran karena tidak terdapat
cartilago. Pertumbuhan maksila terjadi melalui 2cara yaitu aposisi
sutura-sutura yang menghubungkan maksila dengan kranium dan basis kranial serta
remodeling tulang. Sementara maksila tumbuh ke bawah dan depan,permukaan
anteriornya mengalami remodeling. Hampir seluruh permukaan anterior maksila
mengalami resorpsi, kecuali daerah kecil disekitar spina nasalis anterior. Sementara
terjadi pertumbuhan maksila ke bawah dan depan , ruangan antara sutura yang
terbuka diisi oleh proliferasi tulang. Aposisi terjadi pada kedua sisi sutura
sehingga tulang - tulang tempat perlekatan maksila bertambah besar. Tepi
posterior maksila yang merupakan daerah tuberositas mengalami aposisi sehingga
menambah ruangan untuk tempat erupsi gigi molar tetap. Panjang maksila
bertambah setelah umur dua tahun yang terjadi akibat dari tuberositas maksila
dan dengan pertumbuhan sutura sepanjang tulang palatal. Aposisi permukaan
terjadi sebelah anterior lengkung tulang maksila.
Pertumbuhan Mandibula
Mandibula merupakan
tulang kraniofasial yang sangat mobil dan merupakan tulang yang sangat penting
karena terlibat dlm fungsi fungsi vital antara lain :pengunyahan, pemeliharaan
jalan udara, berbicara dan ekspresi wajah (Moyers 1988). Mandibula adalah tulang pipih berbentuk U dengan mekanisme
pertumbuhan melalui proses osifikasi endokondarial dan aposisi periosteal
(osifikasi intramembranous) dan padanya melekat otot-otot dan gigi. Menurut
Proffit dan Fields (2007),pertumbuhan mandibula ada dua macam :
1. Pola pertama, bagian
posterior mandibula dan basis kranium tetap, sementara dagu bergerak ke bawah
dan depan.
2. Pola kedua, dagu dan
korpus mandibula hanya berubah sedikit sementara pertumbuhan sebagian besar
terjadi pada tepi posterior ramus, koronoid dan kondilus mandibula. Gerakan
pertumbuhan mandibula pada umumnya dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang
terjadi di maksila. Dagu bergerak ke bawah dan depan hanya sebagai akibat
pertumbuhan kondilus dan tepi posterior ramus mandibula. Korpus mandibula
bertambah panjang melalui aposisi tepi posteriornya,sementara ramus bertambah
tinggi melalui osifikasi endokondarial pada kondilus dan remodeling tulang.
Selain tumbuh ke bawah dan ke depan, mandibula juga tumbuh ke lateral melalui
aposisi permukaan lateral korpus, ramus dan alveolaris mandibula. Untuk mengimbangi
aposisi lateral, terjadi resorpsi pada permukaan lingualnya. Procesuss
alveolaris pembentukannya dikontrol oleh erupsi gigi dan diresorpsi bila gigi
tanggal dan diekstraksi. Gigi pada kedua lengkung tidak menjadi protrusive ketika maksila dan mandibula tumbuh dan
berpindah tempat, karenaadanya relasi intercuspal gigi. Pertumbuhan procesuss
alveolaris sangat aktif selamaerupsi dan berperan sangat penting selama erupsi
dan awal hubungan antar bonjol dan terus memelihara hubungan oklusal selama pertumbuhan
vertikal maksila dan mandibula.
References :
Proffit WR, Fields
HW. Contemporary Orthodontics, 4th ed St Louis CV Mosby Co 2007
Moyers, R.E., 1988. Handbook of orthodontics, Year
Book Medical Publishers. Available at:
https://books.google.co.in/books?id=8ipqAAAAMAAJ.
No comments:
Post a Comment