Sunday, April 23, 2017

Pertumbuhan Post Natal Maksila dan Mandibula

Pertumbuhan Maksilla
Terbentuk pada pertengahan masa kehamilan akan menunjukan semua elemen dewasa, berbeda dalam berbagai aspek dengan tulang dewasa. Perbedaan utama terletak pada ukuran procesuss alveolaris yang kecil, kurangnya kedalaman sinus maksilaris. Procesuss alveolaris mandibula dan maksila berkembang di sekitar benih gigi yang sedang tumbuh semasa fetus. Bila pembentukan gigi terganggu dan gigi gagal bererupsi,procesus alveolaris tidak dapat berkembang. Bersama dengan erupsi gigi geligi, alveolus dan cryptus tempat berkembangnya gigi di dalam processus alveolaris akan digantikan dengan socket. Perubahan tinggi vertikal mandibula, maksila dan tinggi wajah secara keseluruhan terutama disebabkan karena pertumbuhan procesuss alveolaris yang berlangsung setelah usia 3 tahun dan hampir seluruhnya merupakan hasil dari proses tersebut setelah dekade pertama kehidupan. Pertumbuhan selanjutnya dari cavum oris umumnya disebabkan deposisi tulang disepanjang regio alveolaris, pada permukaan bawah palatum dan pada fasies facialis mandibula serta maksila. Fasies lingualis procesuss alveolaris umumnya teresorpsi dalam batasan tertentu tetapi penambahan lebar palatum biasanya diakibatkan karena pertumbuhan procesuss alveolaris ke arah bawah dan keluar. Setelah bayi lahir procesuss alveolaris dan rangka wajah pendukung akan tumbuh dengan cepat dan pada saat gigi geligi susu sudah tumbuh sempurna, lingua tentunya sudah mempunyai ruangan yang cukup di dalam arcus dentalis. Gigi geligi dan gingiva gigi geligi atas dan bawah, didukung oleh procesuss alveolaris tempat terletaknya soket gigi, umumnya membentuk arcus yang sesuai dengan bentuk lengkung.Tiap gigi terbentuk dari jaringan kalsifikasi , enamel, dentin, cementum dan cavum pulpa yang terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah, dan saraf. Tiap gigi melekat pada procesuss alveolaris melalui ligamentum periodontal.
Pertumbuhan postnatal maksila seluruhnya terjadi dengan osifikasi intramembran karena tidak terdapat cartilago. Pertumbuhan maksila terjadi melalui 2cara yaitu aposisi sutura-sutura yang menghubungkan maksila dengan kranium dan basis kranial serta remodeling tulang. Sementara maksila tumbuh ke bawah dan depan,permukaan anteriornya mengalami remodeling. Hampir seluruh permukaan anterior maksila mengalami resorpsi, kecuali daerah kecil disekitar spina nasalis anterior. Sementara terjadi pertumbuhan maksila ke bawah dan depan , ruangan antara sutura yang terbuka diisi oleh proliferasi tulang. Aposisi terjadi pada kedua sisi sutura sehingga tulang - tulang tempat perlekatan maksila bertambah besar. Tepi posterior maksila yang merupakan daerah tuberositas mengalami aposisi sehingga menambah ruangan untuk tempat erupsi gigi molar tetap. Panjang maksila bertambah setelah umur dua tahun yang terjadi akibat dari tuberositas maksila dan dengan pertumbuhan sutura sepanjang tulang palatal. Aposisi permukaan terjadi sebelah anterior lengkung tulang maksila.

Pertumbuhan Mandibula
Mandibula merupakan tulang kraniofasial yang sangat mobil dan merupakan tulang yang sangat penting karena terlibat dlm fungsi fungsi vital antara lain :pengunyahan, pemeliharaan jalan udara, berbicara dan ekspresi wajah (Moyers 1988). Mandibula adalah  tulang pipih berbentuk U dengan mekanisme pertumbuhan melalui proses osifikasi endokondarial dan aposisi periosteal (osifikasi intramembranous) dan padanya melekat otot-otot dan gigi. Menurut Proffit dan Fields (2007),pertumbuhan mandibula ada dua macam :
1. Pola pertama, bagian posterior mandibula dan basis kranium tetap, sementara dagu bergerak ke bawah dan depan.
2. Pola kedua, dagu dan korpus mandibula hanya berubah sedikit sementara pertumbuhan sebagian besar terjadi pada tepi posterior ramus, koronoid dan kondilus mandibula. Gerakan pertumbuhan mandibula pada umumnya dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi di maksila. Dagu bergerak ke bawah dan depan hanya sebagai akibat pertumbuhan kondilus dan tepi posterior ramus mandibula. Korpus mandibula bertambah panjang melalui aposisi tepi posteriornya,sementara ramus bertambah tinggi melalui osifikasi endokondarial pada kondilus dan remodeling tulang. Selain tumbuh ke bawah dan ke depan, mandibula juga tumbuh ke lateral melalui aposisi permukaan lateral korpus, ramus dan alveolaris mandibula. Untuk mengimbangi aposisi lateral, terjadi resorpsi pada permukaan lingualnya. Procesuss alveolaris pembentukannya dikontrol oleh erupsi gigi dan diresorpsi bila gigi tanggal dan diekstraksi. Gigi pada kedua lengkung tidak menjadi protrusive  ketika maksila dan mandibula tumbuh dan berpindah tempat, karenaadanya relasi intercuspal gigi. Pertumbuhan procesuss alveolaris sangat aktif selamaerupsi dan berperan sangat penting selama erupsi dan awal hubungan antar bonjol dan terus memelihara hubungan oklusal selama pertumbuhan vertikal maksila dan mandibula.
References :
Proffit WR, Fields HW. Contemporary Orthodontics, 4th ed St Louis CV Mosby Co 2007

Moyers, R.E., 1988. Handbook of orthodontics, Year Book Medical Publishers. Available at: https://books.google.co.in/books?id=8ipqAAAAMAAJ.

No comments:

Post a Comment