Gejala Klinis Ameloblastoma
Ameloblastoma merupakan lesi yang
sering terjadi pada orang dewasa. Lesi ini terjadi terutama pada usia dekade
keempat dan kelima, dengan rentang usia sangat luas dari masa kanak-kanak hingga dewasa akhir
(usia rata-rata, sekitar 40 tahun). Lesi yang jarang terjadi pada anak-anak
biasanya kistik dan muncul secara klinis sebagai kista odontogenik. Tidak ada
predileksi jenis kelamin untuk tumor ini.
Ameloblastoma dapat terjadi di
rahang bawah maupun rahang atas, meskipun area ramus molar mandibula adalah tempat
yang paling sering muncul. Pada rahang atas area molar lebih sering terkena
daripada daerah premolar dan anterior. Lesi biasanya asimtomatik dan diketahui
selama pemeriksaan radiografi rutin atau karena adanya ekspansi atau deformitas
rahang tanpa gejala.(Regezi, Sciubba, & Richard C.K, 2003)
Gambar
1 Ameloblastoma pada mandibula (Regezzi, et al 2003)
Gambar
2 Ameloblastoma pada bagian
lingual mandibula (Regezzi, et al 2003)
Gejala klinis ameloblastoma
antara lain: (Goaz PW, 2003)
- Terjadi asimetri wajah pada pasien secara perlahan-lahan
- Biasanya terjadi pembengkakan pada pipi, gingiva atau palatum keras
- Gigi yang terletak di regio yang terlibat biasanya mengalami displacement atau mobiliti
- Saat tumor membesar, palpasi terasa sensasi seperti tulang yang keras atau krepitus
- Jika lesi sudah merusak tulang, pembengkakan akan terasa keras atau fluktuasi
References:
Goaz PW, W. S. (2003).
Oral radiology: principles and interpretation (7th ed.). St.Louis: Mosby
Company.
Regezi, J., Sciubba,
J. J., & Richard C.K, J. (2003). Cyst of The Jaw and Neck. Oral
Pathology: Clinical Pathologic Correlation.
No comments:
Post a Comment