Friday, September 14, 2018

Ameloblastoma


Gejala Klinis Ameloblastoma

Ameloblastoma merupakan lesi yang sering terjadi pada orang dewasa. Lesi ini terjadi terutama pada usia dekade keempat dan kelima, dengan rentang usia sangat luas  dari masa kanak-kanak hingga dewasa akhir (usia rata-rata, sekitar 40 tahun). Lesi yang jarang terjadi pada anak-anak biasanya kistik dan muncul secara klinis sebagai kista odontogenik. Tidak ada predileksi jenis kelamin untuk tumor ini.
Ameloblastoma dapat terjadi di rahang bawah maupun rahang atas, meskipun area ramus molar mandibula adalah tempat yang paling sering muncul. Pada rahang atas area molar lebih sering terkena daripada daerah premolar dan anterior. Lesi biasanya asimtomatik dan diketahui selama pemeriksaan radiografi rutin atau karena adanya ekspansi atau deformitas rahang tanpa gejala.(Regezi, Sciubba, & Richard C.K, 2003)


 Gambar 1 Ameloblastoma pada mandibula (Regezzi, et al 2003)

Gambar 2 Ameloblastoma pada bagian lingual mandibula (Regezzi, et al 2003)

Gejala klinis ameloblastoma antara lain: (Goaz PW, 2003)
  1. Terjadi asimetri wajah pada pasien secara perlahan-lahan
  2.  Biasanya terjadi pembengkakan pada pipi, gingiva atau palatum keras
  3. Gigi yang terletak di regio yang terlibat biasanya mengalami displacement atau mobiliti
  4.   Saat tumor membesar, palpasi terasa sensasi seperti tulang yang keras atau krepitus
  5. Jika lesi sudah merusak tulang, pembengkakan akan terasa keras atau fluktuasi

References:
Goaz PW, W. S. (2003). Oral radiology: principles and interpretation (7th ed.). St.Louis: Mosby Company.
Regezi, J., Sciubba, J. J., & Richard C.K, J. (2003). Cyst of The Jaw and Neck. Oral Pathology: Clinical Pathologic Correlation.


No comments:

Post a Comment