Wednesday, May 17, 2017

Pemeriksaan Pulpitis Irreversible

Pemeriksaan Subjektif

Present Illness

Sebelum bertemu dengan pasien, dokter gigi sudah mendapatkan beberapa data seperti data pribadi, riwayat kesehatan, riwayat kesehatan gigi serta keluhan utama dari resepsionis atau staff. Namun dokter gigi harus meninjau dan menanyakan lagi sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
Beberapa pasien dengan penyakit endodontic biasanya tidak ada gejala atau hanya keluhan ringan saja. Apabila pada seorang pasien terdapat dugaan penyakit pulpa atau periradikular dokter gigi mencatat tidak adanya gejala signifikan dan beralih ke pemeriksaan objektif. Namun yang juga harus diperhatikan yaitu bahwa pasien dapat memiliki tingkat rasa sakit.
Rasa sakit dan tidak nyaman dari penyakit pulpa atau periradikular biasanya tidak berpengaruh pada bentuk fisik pasien dan memiliki sedikit atau tidak sama sekali efek tanda-tanda vital, warna kulit dan bentuk otot. Namun pada penyakit pulpal dan periradikular yang sudah parah dapat mempengaruhi tanda-tanda vital.
Tanpa melihat derajat pasien, rasa sakit yang signifikan dapat mempengaruhi kondisi emosional pasien sehingga pasien dengan penyakit endodontic perlu diberi perhatian yang ekstra.

Significant Aspect of Pain

Rasa sakit adalah suatu wujud respon yang kompleks. Banyak aspek-aspek rasa sakit yang tidak terlalu diagnostik dan tidak dapat dibedakan apakah termasuk permasalahan dental ataupun nondental dan menunjukkan tingkat keparahannya. Namun ada beberapa aspek rasa sakit yang sangat menunjukkan adanya kelainan pada pulpa dan atau periradikular dan dengan begitu perlu dilakukan perawatan. Aspek tersebut adalah
1.      Intensitas
Semakin tinggi intensitas pasien biasanya tidak dapat diredakan dengan pemberian analgesik dan harus dilakukan perawatan.
2.      Spontanitas
Sakit spontan adalah rasa sakit yang timbul atau dirasakan tanpa adanya rangsangan terlabih dahulu.
3.      Persistensi

Tentative Diagnostic

Dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan pada present illness dan significant aspects of pain dapat ditentukan ada dan tidaknya perubahan patologi dari pulpa maupun jaringan periapikal. Dengan begitu terdapat diagnosa sementara yaitu pulpal dan periradikular. Diagnosa tersebut dapat dikonfirm ataupun ditolak dengan adanya pemeriksaaan intraoral dan clinical tes.

Pemeriksaan Objektif

Pada tahap ini, jaringan ekstraoral dan intraoral diperiksa, diuji dan dibandingkan secara bilateral karena ada atau tidaknya patologi.

Pemeriksaan Ekstraoral

Pada tahap ini diperiksa keadaan umum pasien, warna kulit, kesimetrisan wajah, pembengkakan, perubahan warna, kemerahan, bekas luka atau saluran sinus, ada atau tidaknya pembesaran pada kelenjar getah bening pada wajah atau bagian servikal sebagai indicator pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ekstraoral yang hati-hati dapat membantu mengidentifikasi penyebab dari masalah yang dikeluhkan pasien serta ada atau tidaknya reaksi inflamasi pada rongga mulut.

Pemeriksaan Intraoral

Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan pada jaringan lunak yaitu otot, bibir, mukosa oral, pipi, lidah dan palatum serrta pemeriksaan pada gigi geligi yaitu perubahan warna, fraktur, abrasi, erosi, karies, restorasi, dan abnormalitas.

Clinical Test

Pada pemeriksaan ini dokter gigi bukan menguji gigi pasien namun menguji respon pasien terhadap rangasangan yang diberikan.

Pulp Vitality Test

Dalam pemeriksaan vitalitas pulpa ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dengan pemberian rangsangan yang berbeda yaitu: 1) Direct dentin stimulation, 2) Cold Test, 3) Heat Test, 4) Electricity.
1)      Direct Dentin Stimulation
Pada teknik ini dilakukan pengeboran tanpa anastesi pada gigi yang akan diperiksa. Pada gigi yang masih vital pada saat bur sampai pada permukaan dentin pasien akan merasakan nyeri tiba-tiba. Namun apabila pasien tidak merasakan apapun dapat diartikan bahwa gigi tersebut sudah mengalami nekrosis dan tidak vital.
2)      Cold Test
Pada pemeriksaan ini pasien diberi rangsang dingin dari balok es atau menggunakan ethyl chloride spray yang diaplikasikan pada bagian servikal gigi menggunakan cotton pellet yang sebelumnya sudah diisolasi dengan cotton roll. Apabila pasien masih merasakan sakit pada saat rangsangan dihilangkan diagnosa mengarah pada pulpitis irreversible, namun bila pasien tidak memberikan respon diagnosa mengarah pada nekrosis pulpa. Pemeriksaan ini akan lebih efektif bila dilakukan pada gigi posterior.
3)      Heat Test
Rangsangan panas diberikan pada pemeriksaan vitalitas pulpa dengan teknik ini. Pertama-tama dengan mengisolasi daerah gigi yang akan diperiksa dengan menggunakan rubber dam, lalu gutta percha dipanaskan dan diaplikasikan pada bagian servikal gigi permukaan fasial. Apabila respon dari pasien berlebihan diagnosa mengarah pada pulpitis irreversible namun bila tidak ada respon diagnosa mengarah pada nekrosis pulpa.
4)      Electricity Pulp Test
Pertama-tama gigi dibersihkan, dikeringkan dan diisolasi lalu diaplikasikan petroleum gel atau conducting medium pada permukaan fasial gigi dan alat ditempelkan pada gigi tersebut sembari menaikkan daya listrik sampai pasien memberikan respon dari rangsangan listrik tersebut.



Sumber : Torabinejad, M., and Walton, R.E., 2009, Endodontics: Principles and Practice, Saunders Elseviers, Missiouri.

No comments:

Post a Comment