Saturday, May 13, 2017

Sistem Sirkulasi Jantung


Sirkulasi Koroner

Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil. Suplai darah dimulai dari kedua cabang arteri koronaria kiri dan kanan yang merupakan pembuluh darah pertama yang keluar dari aorta. Kedua arteri ini kemudian membentuk cabang-cabang utama seperti arteri desenden kiri, arteri desenden kanan, dan sirkumfleks. Arteri koroner menerima darah sekitar 5% dari curah jantung dan bisa mencapai hingga 25% bila diperlukan.
Aliran darah koroner meningkat pada:
1.      Aktifitas
2.      Denyut jantung
3.      Rangsang sistem saraf simpatis

Sirkulasi Pulmonalis

Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup AV lainnya, yang disebut katup semilunaris (trikuspidalis). Darah keluar dari ventrikel kanan mengalir melewati katup keempat, katup pulmonaris, ke dalam arteri pulmonaris. Arteri pulmonaris bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri. Di paru, arteri-arteri pulmonaris bercabang berkali-kali menjadi arteriol dan kemudian kapiler. Setiap kapiler member perfusi kepada satuan pernafasan, melalui sebuah alveolus. Semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi venula, dan venula menjadi vena. Vena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonaris yang besar. Darah mengalir di dalam vena pulmonaris kembali ke atrium untuk menyelesaikan siklus darah.

Sumber : Sherwood, Lauralee.(2001).Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.Jakarta:EGC

Sirkulasi Splanknik

Sirkulasi Splanknik meliputi aliran darah yang melalui usus sendiri ditambah aliran darah yang melalui limpa, pankreas, dan hati. Model sistem ini sedemikian rupa sehingga semua darah yang melalui usus, limpa, dan pankreas kemudian segera mengalir ke dalam hati melalui vena porta. Sebagian besar zat nutrisi non lemak dan terlarut dalam air akan diabsorpsi dari usus sekaligus ditransport di dalam darah vena porta ke sinusoid-sinusoid hati yang sama. Di sini, sel retikuloendotelial dan sel parenkim utama hati, yaitu sel-sel hati, menyerap dari darah dan menyimpan untuk sementara setengah sampai tiga seperempat seluruh zat nutrisi yang diabsorpsi. Zat nutrisi berdasar lemak yang tidak larut dalam air hampir semuanya diabsorpsi ke dalam saluran limfatik usus dan kemudian dialirkan dalam darah melalu duktus torasikus.

Anatomi Suplai Darah Splanknik

Dinding usus halus dan usus besar disuplai oleh arteri mesenterica superior dan inferior. Sementara lambung disuplai oleh arteri illiaca.

Pengontrolan Saraf Aliran Darah Splanknik

Rangsangan saraf parasimpatis terhadap lambung dan kolon bagian bawah akan meningkatkan aliran darah setempat pada saat yang bersamaan dengan peningkatan sekresi kelenjar. Peningkatan aliran ini kemungkinan merupakan akibat sekunder dari peningkatan aktivitas kelenjar. Perangsangan simpatis, sebaliknya memberi efek langsung pada hampir seluruh traktus gastrointestinal dengan menyebabkan vasokontriksi yang kuat pada arteriol dengan penurunan aliran darah yang besar. Setelah beberapa menit mengalami vasokontriksi, aliran darah seringkali kembali menjadi hampir normal melalui mekanisme yang disebut “autoregulatory escape”.
Vasokonstriksi simpatis dalam usus membuat penutupan aliran darah splanknik lain selama aktivitas fisik yang hebat saat peningkatan aliran dibutuhkan oleh otot dan jantung. Juga pada shock sirkulatorik, saat semua jaringan vital dalam keadaan bahaya (kematian seluler) karena tidak adanya aliran darah, terutama pada otak dan jantung, perangsangan simpatis dapat menghambat aliran darah splanknik hampir selama 1 jam. Perangsangan simpatis juga menyebabkan vasokontriksi kuat pada vena-vena intestinal dan mesenterik. Selanjutnya, vasokontriksi vena ini tidak “escape”. Sebaliknya, vasokontriksi menurunkan volume vena-vena ini dan dengan demikian memindahkan sejumlah besar darah ke bagian dari sirkulasi.

Sirkulasi Serebral

Sirkulasi serebral adalah sirkulasi aliran darah ke otak. Besarnya aliran darah ini sekitar 750-900cc/menit (15% dari CO). Aliran ini diatur oleh 2 arteri comunis interna (dextra dan sinstra) serta 2 arteri vertebralis. Salah satu unit arteru vertebralis membentuk arteri basilaris. Cabang arteri carotis interna dan arteri basilaris membentuk “circle of willis” pada dasar otak. Aliran ini akan keluar cabang ke depan, tengah dan belakang memasuki jaringan otak. Dari otak, darah terkumpul di Sinus Venosus Duramater. Sebagian besar darah akan diangkut oleh V.juguralis interna dan sebagian kecil lewat plexus venosus pterygoideus dan vena-vena lainnya ke daerah mata. Sirkulasi serebral memiliki kapiler dengan sifat permeabilitas yang selektif. Zat yang mudah menembus kapiler adalah CO2 , O2, H2O dan glukosa. Zat yang lambat menembus kapiler adalah ion Na, k, Mg, Cl, HCO3, dan HPO4. Sementara, zat yang tidak dapat menembus kapiler adalah garam empedu dan katekolamin.

Source:
Ganong WF. 2002. Buku Ajar Fisiologi KedokteranEdisi 20. Jakarta: EGC. Diakses dari : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2001/01/08/E00360.pdf

Sirkulasi Kutaneus

Sirkulasi kutaneus merupakan sirkulasi yang berada pada kulit. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat), dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit). Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut. Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

1.      Pembuluh darah pada kulit
Arteriol bergabung dengan arcade vaskular untuk membentuk dua pleksus horisontal yang berbeda. Pleksus terdalam terletak dekat dengan persimpangan dermal-hypodermal dan menyediakan arteri gizi berkeringat kelenjar dan folikel rambut. Di persimpangan antara papiler dan retikuler dermis, arteriol naik bercabang-cabang menjadi pleksus subpapillary lebih dangkal. Pleksus ini kemudian lebih lanjut dibagi menjadi loop vaskular naik secara vertikal ke permukaan. Loop Vascular terbuat dari arteriol terminal yang merupakan bagian arteri dari lingkaran kapiler, arteri,  kapiler dan vena membentuk giliran. Langsung arterio-veinous shunts khusus, antara arteri dan vena sirkulasi hadir di beberapa daerah (palm, telapak kaki, jari-jari, kuku, hidung, telinga). Mereka terdiri dari arteriole naik disebut tubuh glomus, dimodifikasi oleh 3 sampai 6 lapisan otot sel dan venula. Struktur ini berfungsi seperti sfingter, yang memungkinkan sirkulasi kapiler menjadi hubung pendek ketika mereka terbuka. Arteri dermal dan arteriol (<0,3 mm) memiliki lumen bulat, dan dinding mereka terbuat dari tiga lapisan: intima, media dan adventitia. Intima terbuat dari sel-sel endotel beristirahat pada lamina elastis internal yang bergelombang. Media terdiri dari dua lapisan sel otot polos, berbaring membujur atau konsentris, meningkatkan ketebalan pembuluh yang mendalam; adventitia yang terutama terdiri dari jaringan ikat, dengan sesekali sebuah lamina elastis luar.
Vena dan veinules memiliki struktur mirip daripada arteri dan arteriol, tetapi mereka memiliki lumen yang lebih besar dan dinding otot tipis kadang-kadang mengandung katup; lamina elastis internal intima sangat tipis atau tidak ada; adventitia yang tebal, miskin serat elastis. Arteriol dan veinules dari dermis dalam dan hipodermis lebih besar dari pembuluh sesuai dari pleksus superfisial (diameter 50-100 vs 25 mm, ketebalan dinding 10-15 vs 4-5 mm), dan pericytes lebih berlimpah.
Kapiler dermal dan veinules pasca kapiler dapat dibedakan dari satu sama lain dengan struktur dinding. Kapiler kulit terdiri dari lapisan sel endotel fenestrated tunggal, dan dari (terputus) lapisan luar pericytes, dikelilingi oleh membran basal sederhana. Veinules pasca-kapiler memiliki kaliber sedikit lebih besar, memiliki membran basal berlapis-lapis dan dikelilingi oleh lebih pericytes. Faktor XIIIa positif dendrocytes dermal dan sel mast bersama dengan sel-sel endotel dari loop kapiler merupakan “dermal Unit mikrovaskuler” dari ruang pericapillary dari dermis superfisial ultrastruktural, sel endotel mengandung bundel dikembangkan dengan baik vimentin-jenis filamen intermediate dan filamen aktin dalam arteriol yang lebih besar dari pertengahan dan dermis. Mereka dicirikan oleh organel tertentu, tubuh Weibel-Palade, yang elektron-padat, tubuh berbentuk cerutu berukuran 0,1-0,3 mm, dengan 15 nm-tebal tubulus berbaring sejajar dengan sumbu panjang organel; mereka adalah situs penyimpanan faktor koagulasi von Willebrand (“faktor VIII”). Badan Weibel-Palade tidak hadir dalam sel endotel limfatik (kecuali di tempat-kapal yang lebih besar). Sel endotel kapiler memiliki fenestrasi memungkinkan bagian cairan intravaskular. Pericytes memiliki proses dendritik dan dikelilingi oleh membran basal; mengandung myofilaments sitoplasma (5 nm), juga ditemukan dalam sel-sel glomus.

2.      Sistem limfatik
Sistem limfatik memainkan peran penting dalam mengatur tekanan cairan interstitial, dalam membersihkan jaringan sel, protein, cairan dan zat terdegradasi, dan reaksi kekebalan tubuh. Ini dimulai dengan kapiler buta limfatik (atau tubulus prelymphatic) di dermis papillary yang mengalir ke kapal yang lebih besar membentuk pleksus superfisial pada dermis sub-papiler, dan pleksus dalam, di bawah pleksus arteri dalam. Jaringan limfatik sangat berkembang dengan baik di digital, palmoplantar dan kulit skrotum.
Pembuluh limfatik hampir tidak terlihat di kulit normal, menjadi lebih mudah terlihat ketika mereka melebar di bawah pengaruh tekanan interstitial meningkat (edema). Mereka dapat dibedakan dari pembuluh kulit lainnya dengan diameter luminal lebih besar dan dinding tipis yang terbuat dari lapisan terus menerus sel endotel datar, memiliki sitoplasma sedikit dan inti menonjol. Sel endotel yang melekat pada molekul yang berdekatan kolagen / elastin dengan penahan filamen yang membentang di bawah pengaruh peningkatan tekanan jaringan, sehingga mendukung penghapusan cairan interstitial kelebihan.
Kecuali dari pembuluh paling dangkal, limfatik berisi beberapa katup dengan motilitas intrinsik; mereka tanpa lamina basal dan pericytes. Limfatik dermis dalam (yaitu dari tungkai bawah) kadang-kadang memiliki dinding berotot, tetapi tidak memiliki lamina elastis. Ultrastruktural, sambungan antar kurang mencolok dibandingkan kapiler darah.

Sirkulasi Muscular

Sirkulasi muscular merupakan sirkulasi yang berada (bekerja) pada otot. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.
Otot polos merupakan otot yang ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf tak sadar atau saraf otonom. Otot polos dibentuk oleh sel-sel otot yang terbentuk dari gelendong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti tunggal.
Otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan digunakan untuk pergerakan. Otot ini mempunyai pigmen mioglobin dan mendominasi tubuh vertebrata. Otot ini disebut lurik, karena pada otot ini tampak daerah gelap (aktin) dan terang (miosin) yang berselang seling. Disebut juga otot rangka, karena melekat di rangka dan juga otot sadar, karena bekerja di bawah kesadaran (volunter). Ciri-cirinya adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak (multinuklei), bergerak dalam waktu cepat, dan cepat lelah.
Otot jantung merupakan otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot yang sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapat mengontrolnya secara sadar. Pada manusia normal biasanya jantung berkontraksi 72 kali setiap menit dan memompa darah 60 cm3. Priode dari suatu air kontraksi hingga akhir kontraksi berikutnya disebut siklus jantung. Siklus jantung terdiri dari priode relaksasi yang dinamakan diastos, yaitu jika serambi jantung menguncup dan bilik jantung mengembang. Pada saat itu, otot bilik mengendur maksimum dan ruang bilik mengembang maksimum. Priode kontraksi dinamakan sistol, yaitu jika otot bilik jantung menguncup dan darah didalam bilik di pompa ke pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) ataupun ke aorta secara bersamaan. Pada setiap otot, terdapat pembuluh darah yang berfungsi untuk mengalirkan darah yang terdiri atas zat-zat baik itu nutrisi, oksigen dan lain-lain.



No comments:

Post a Comment