Sirkulasi Koroner
Sirkulasi
koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk miokardium
melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil. Suplai darah dimulai dari
kedua cabang arteri koronaria kiri dan kanan yang merupakan pembuluh darah
pertama yang keluar dari aorta. Kedua arteri ini kemudian membentuk
cabang-cabang utama seperti arteri desenden kiri, arteri desenden kanan, dan
sirkumfleks. Arteri koroner menerima darah sekitar 5% dari curah jantung dan
bisa mencapai hingga 25% bila diperlukan.
Aliran
darah koroner meningkat pada:
1.
Aktifitas
2. Denyut jantung
3.
Rangsang
sistem saraf simpatis
Sirkulasi Pulmonalis
Darah
dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup AV lainnya, yang
disebut katup semilunaris (trikuspidalis). Darah keluar dari ventrikel kanan
mengalir melewati katup keempat, katup pulmonaris, ke dalam arteri pulmonaris.
Arteri pulmonaris bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri. Di
paru, arteri-arteri pulmonaris bercabang berkali-kali menjadi arteriol dan
kemudian kapiler. Setiap kapiler member perfusi kepada satuan pernafasan,
melalui sebuah alveolus. Semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi venula,
dan venula menjadi vena. Vena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonaris yang
besar. Darah mengalir di dalam vena pulmonaris kembali ke atrium untuk
menyelesaikan siklus darah.
Sumber :
Sherwood, Lauralee.(2001).Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.Jakarta:EGC
Sirkulasi
Splanknik
Sirkulasi
Splanknik meliputi aliran darah yang melalui usus sendiri ditambah aliran darah
yang melalui limpa, pankreas, dan hati. Model sistem ini sedemikian rupa
sehingga semua darah yang melalui usus, limpa, dan pankreas kemudian segera
mengalir ke dalam hati melalui vena porta. Sebagian besar zat nutrisi non lemak
dan terlarut dalam air akan diabsorpsi dari usus sekaligus ditransport di dalam
darah vena porta ke sinusoid-sinusoid hati yang sama. Di sini, sel
retikuloendotelial dan sel parenkim utama hati, yaitu sel-sel hati, menyerap
dari darah dan menyimpan untuk sementara setengah sampai tiga seperempat
seluruh zat nutrisi yang diabsorpsi. Zat nutrisi berdasar lemak yang tidak
larut dalam air hampir semuanya diabsorpsi ke dalam saluran limfatik usus dan
kemudian dialirkan dalam darah melalu duktus torasikus.
Anatomi Suplai
Darah Splanknik
Dinding
usus halus dan usus besar disuplai oleh arteri mesenterica superior dan
inferior. Sementara lambung disuplai oleh arteri illiaca.
Pengontrolan Saraf
Aliran Darah Splanknik
Rangsangan
saraf parasimpatis terhadap lambung dan kolon bagian bawah akan meningkatkan
aliran darah setempat pada saat yang bersamaan dengan peningkatan sekresi
kelenjar. Peningkatan aliran ini kemungkinan merupakan akibat sekunder dari
peningkatan aktivitas kelenjar. Perangsangan simpatis, sebaliknya memberi efek
langsung pada hampir seluruh traktus gastrointestinal dengan menyebabkan
vasokontriksi yang kuat pada arteriol dengan penurunan aliran darah yang besar.
Setelah beberapa menit mengalami vasokontriksi, aliran darah seringkali kembali
menjadi hampir normal melalui mekanisme yang disebut “autoregulatory escape”.
Vasokonstriksi
simpatis dalam usus membuat penutupan aliran darah splanknik lain selama
aktivitas fisik yang hebat saat peningkatan aliran dibutuhkan oleh otot dan
jantung. Juga pada shock sirkulatorik, saat semua jaringan vital dalam keadaan
bahaya (kematian seluler) karena tidak adanya aliran darah, terutama pada otak
dan jantung, perangsangan simpatis dapat menghambat aliran darah splanknik
hampir selama 1 jam. Perangsangan simpatis juga menyebabkan vasokontriksi kuat
pada vena-vena intestinal dan mesenterik. Selanjutnya, vasokontriksi vena ini
tidak “escape”. Sebaliknya, vasokontriksi menurunkan volume vena-vena ini dan
dengan demikian memindahkan sejumlah besar darah ke bagian dari sirkulasi.
Sirkulasi
Serebral
Sirkulasi
serebral adalah sirkulasi aliran darah ke otak. Besarnya aliran darah ini
sekitar 750-900cc/menit (15% dari CO). Aliran ini diatur oleh 2 arteri comunis
interna (dextra dan sinstra) serta 2 arteri vertebralis. Salah satu unit arteru
vertebralis membentuk arteri basilaris. Cabang arteri carotis interna dan
arteri basilaris membentuk “circle of willis” pada dasar otak. Aliran ini akan
keluar cabang ke depan, tengah dan belakang memasuki jaringan otak. Dari otak,
darah terkumpul di Sinus Venosus Duramater. Sebagian besar darah akan diangkut
oleh V.juguralis interna dan sebagian kecil lewat plexus venosus pterygoideus
dan vena-vena lainnya ke daerah mata. Sirkulasi serebral memiliki kapiler dengan
sifat permeabilitas yang selektif. Zat yang mudah menembus kapiler adalah CO2
, O2, H2O dan glukosa. Zat yang lambat menembus kapiler
adalah ion Na, k, Mg, Cl, HCO3, dan HPO4. Sementara, zat
yang tidak dapat menembus kapiler adalah garam empedu dan katekolamin.
Source:
Sirkulasi
Kutaneus
Sirkulasi kutaneus merupakan sirkulasi yang berada pada kulit.
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari),
dermis (lapisan dalam/kulit jangat), dan hipodermis (jaringan ikat bawah
kulit). Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum.
stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari
sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang
tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum
tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum
germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah
luar.
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar
rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam
lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak
(glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya
terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Kelenjar minyak berfungsi
menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut
dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah
kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut. Hipodermis
terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi
sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas
tubuh.
1.
Pembuluh darah pada kulit
Arteriol bergabung dengan arcade vaskular untuk membentuk dua
pleksus horisontal yang berbeda. Pleksus terdalam terletak dekat dengan
persimpangan dermal-hypodermal dan menyediakan arteri gizi berkeringat kelenjar
dan folikel rambut. Di persimpangan antara papiler dan retikuler dermis,
arteriol naik bercabang-cabang menjadi pleksus subpapillary lebih dangkal.
Pleksus ini kemudian lebih lanjut dibagi menjadi loop vaskular naik secara
vertikal ke permukaan. Loop Vascular terbuat dari arteriol terminal yang
merupakan bagian arteri dari lingkaran kapiler, arteri, kapiler dan vena membentuk giliran. Langsung
arterio-veinous shunts khusus, antara arteri dan vena sirkulasi hadir di
beberapa daerah (palm, telapak kaki, jari-jari, kuku, hidung, telinga). Mereka
terdiri dari arteriole naik disebut tubuh glomus, dimodifikasi oleh 3 sampai 6
lapisan otot sel dan venula. Struktur ini berfungsi seperti sfingter, yang
memungkinkan sirkulasi kapiler menjadi hubung pendek ketika mereka terbuka.
Arteri dermal dan arteriol (<0,3 mm) memiliki lumen bulat, dan dinding
mereka terbuat dari tiga lapisan: intima, media dan adventitia. Intima terbuat
dari sel-sel endotel beristirahat pada lamina elastis internal yang
bergelombang. Media terdiri dari dua lapisan sel otot polos, berbaring membujur
atau konsentris, meningkatkan ketebalan pembuluh yang mendalam; adventitia yang
terutama terdiri dari jaringan ikat, dengan sesekali sebuah lamina elastis
luar.
Vena dan veinules memiliki struktur mirip daripada arteri dan
arteriol, tetapi mereka memiliki lumen yang lebih besar dan dinding otot tipis
kadang-kadang mengandung katup; lamina elastis internal intima sangat tipis
atau tidak ada; adventitia yang tebal, miskin serat elastis. Arteriol dan
veinules dari dermis dalam dan hipodermis lebih besar dari pembuluh sesuai dari
pleksus superfisial (diameter 50-100 vs 25 mm, ketebalan dinding 10-15 vs 4-5
mm), dan pericytes lebih berlimpah.
Kapiler dermal dan veinules pasca kapiler dapat dibedakan dari
satu sama lain dengan struktur dinding. Kapiler kulit terdiri dari lapisan sel
endotel fenestrated tunggal, dan dari (terputus) lapisan luar pericytes,
dikelilingi oleh membran basal sederhana. Veinules pasca-kapiler memiliki
kaliber sedikit lebih besar, memiliki membran basal berlapis-lapis dan
dikelilingi oleh lebih pericytes. Faktor XIIIa positif dendrocytes dermal dan
sel mast bersama dengan sel-sel endotel dari loop kapiler merupakan “dermal
Unit mikrovaskuler” dari ruang pericapillary dari dermis superfisial
ultrastruktural, sel endotel mengandung bundel dikembangkan dengan baik
vimentin-jenis filamen intermediate dan filamen aktin dalam arteriol yang lebih
besar dari pertengahan dan dermis. Mereka dicirikan oleh organel tertentu,
tubuh Weibel-Palade, yang elektron-padat, tubuh berbentuk cerutu berukuran
0,1-0,3 mm, dengan 15 nm-tebal tubulus berbaring sejajar dengan sumbu panjang
organel; mereka adalah situs penyimpanan faktor koagulasi von Willebrand
(“faktor VIII”). Badan Weibel-Palade tidak hadir dalam sel endotel limfatik
(kecuali di tempat-kapal yang lebih besar). Sel endotel kapiler memiliki
fenestrasi memungkinkan bagian cairan intravaskular. Pericytes memiliki proses
dendritik dan dikelilingi oleh membran basal; mengandung myofilaments
sitoplasma (5 nm), juga ditemukan dalam sel-sel glomus.
2.
Sistem limfatik
Sistem limfatik memainkan peran penting dalam mengatur tekanan
cairan interstitial, dalam membersihkan jaringan sel, protein, cairan dan zat
terdegradasi, dan reaksi kekebalan tubuh. Ini dimulai dengan kapiler buta
limfatik (atau tubulus prelymphatic) di dermis papillary yang mengalir ke kapal
yang lebih besar membentuk pleksus superfisial pada dermis sub-papiler, dan
pleksus dalam, di bawah pleksus arteri dalam. Jaringan limfatik sangat
berkembang dengan baik di digital, palmoplantar dan kulit skrotum.
Pembuluh limfatik hampir tidak terlihat di kulit normal, menjadi
lebih mudah terlihat ketika mereka melebar di bawah pengaruh tekanan
interstitial meningkat (edema). Mereka dapat dibedakan dari pembuluh kulit
lainnya dengan diameter luminal lebih besar dan dinding tipis yang terbuat dari
lapisan terus menerus sel endotel datar, memiliki sitoplasma sedikit dan inti
menonjol. Sel endotel yang melekat pada molekul yang berdekatan kolagen /
elastin dengan penahan filamen yang membentang di bawah pengaruh peningkatan
tekanan jaringan, sehingga mendukung penghapusan cairan interstitial kelebihan.
Kecuali dari pembuluh paling dangkal, limfatik berisi beberapa
katup dengan motilitas intrinsik; mereka tanpa lamina basal dan pericytes.
Limfatik dermis dalam (yaitu dari tungkai bawah) kadang-kadang memiliki dinding
berotot, tetapi tidak memiliki lamina elastis. Ultrastruktural, sambungan antar
kurang mencolok dibandingkan kapiler darah.
Sirkulasi Muscular
Sirkulasi
muscular merupakan sirkulasi yang berada (bekerja) pada otot. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu
otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu
organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.
Otot
polos merupakan otot yang
ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf tak
sadar atau saraf otonom. Otot polos dibentuk oleh sel-sel otot
yang terbentuk dari gelendong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai
satu inti tunggal.
Otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan digunakan untuk pergerakan. Otot
ini mempunyai pigmen mioglobin dan
mendominasi tubuh vertebrata. Otot ini disebut
lurik, karena pada otot ini tampak daerah gelap (aktin) dan terang (miosin)
yang berselang seling. Disebut juga otot rangka, karena melekat di rangka dan
juga otot sadar, karena bekerja di bawah kesadaran (volunter). Ciri-cirinya
adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak (multinuklei), bergerak dalam
waktu cepat, dan cepat lelah.
Otot jantung merupakan otot yang bekerja
khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot yang sanggup berkontraksi
secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf
pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau
parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun
tidak dapat mengontrolnya secara sadar. Pada manusia normal biasanya jantung
berkontraksi 72 kali setiap menit dan memompa darah 60 cm3. Priode
dari suatu air kontraksi hingga akhir kontraksi berikutnya disebut siklus
jantung. Siklus jantung terdiri dari priode relaksasi yang dinamakan diastos,
yaitu jika serambi jantung menguncup dan bilik jantung mengembang. Pada saat
itu, otot bilik mengendur maksimum dan ruang bilik mengembang maksimum. Priode
kontraksi dinamakan sistol, yaitu jika otot bilik jantung menguncup dan darah
didalam bilik di pompa ke pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) ataupun
ke aorta secara bersamaan. Pada setiap otot, terdapat pembuluh darah yang
berfungsi untuk mengalirkan darah yang terdiri atas zat-zat baik itu
nutrisi, oksigen dan lain-lain.