Thursday, March 26, 2020

Pemutihan Gigi (Bleaching)


 Mekanisme pemutihan gigi (bleaching)

Mekanisme kerja bahan pemutih gigi merupakan reaksi oksidasi dari bahan pemutih. Mekanisme kerja bahan pemutih gigi peroxide dan nonperoxide yaitu dengan cara masuk melalui perantara enamel ke tubuli dentin dan mengoksidasi pigmen pada dentin, menyebabkan warna gigi menjadi lebih muda. Proses ini dapat dipercepat menggunakan pemanasan dengan sinar berintensitas cahaya rendah atau sinar dengan intensitas cahaya tinggi.
Reaksi reduksi-oksidasi pada proses pemutihan dikenal sebagai reaksi redoks. Bahan pemutih hidrogen peroksida akan menghasilkan HO2 (peryhydroxil) yang merupakan radikal bebas kuat dan O sebagai radikal bebas lemah. Dalam bentuk cairan murni H2O2 merupakan asam lemah yang menghasilkan lebih banyak radikal bebas lemah yaitu O, sehingga untuk mendorong pembentukan HO2 maka hidrogen peroksida harus dibuat basa pada pH optimum 9,5 – 10,8.5 Setelah terbentuk HO2 dalam jumlah yang besar maka radikal bebas ini akan bereaksi dengan ikatan tidak jenuh. Hal ini menyebabkan gangguan pada konjugasi elektron dan perubahan penyerapan energi pada molekul organik email, selain itu terjadi perubahan berat molekul bahan organik gigi yang memantulkan gelombang cahaya spesifik penyebab diskolorasi pada bahan dengan berat molekul lebih rendah dan berkurangnya molekul yang merefleksikan cahaya, dengan demikian akan terbentuk molekul organik yang lebih kecil dengan warna yang lebih terang.

Gambar 1 Proses buffer menghasilkan banyak radikal bebas lebih kuat (prehidroksil) (Patil dalam Goldstein 2002)

Hidrogen peroksida merupakan bahan utama yang digunakan dalam perawatan pemutihan gigi dan dihasilkan dengan reaksi sebagai berikut :

Efek pemutihan gigi (bleaching)

Secara keseluruhan bahan pemutih hidrogen peroksida aman digunakan apabila dipakai dalam batas konsentrasi yang diawasi, waktu yang tidak terlalu lama (bila konsentrasi tinggi) dan dalam suatu interval waktu perawatan tertentu. Berbagai persyaratan di atas menjadikan pemutihan gigi vital dapat dilakukan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa terjadi sedikit perubahan morfologi enamel pada pH yang bervariasi.
Penelitian secara in vitro yang menguji bahan pemutih hidrogen peroksida 6% terhadap enamel menyatakan bahwa pengikisan enamel akibat penggunaan bahan tersebut masih dapat diterima. Meskipun agen pemutih hidrogen peroksida sangat efektif dalam mencerahkan warna gigi, kekhawatiran dari penggunaan bahan ini telah diungkapkan pada beberapa penelitian mengenai komplikasi setelah pemutihan gigi (post bleaching) termasuk perubahan dalam morfologi permukaan enamel dan dentin, perubahan komposisi kimia, peningkatan permeabilitas, dan perubahan penting dalam sifat mekaniknya.

DAFTAR PUSTAKA:

Meizarini Asti, Rinati Devi. Bahan pemutih gigi dengan sertifikat ADA/ISO. Maj. Ked. Gigi. (Dent. J.). 2005; 38(2):73–76

Farah R.A.A, Suprastiwi E, Usman M. Pemutihan gigi teknik home bleaching dengan menggunakan karbamid peroksida. Dep Ilmu Konservasi gigi : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Goldberg M, Bohin F, Bonnet E, Crinquette AC, Dartigues J, Louis JJ. Tooth bleaching treatments: a review. Association Dentaire Française 2007: 11-2.

Al-Qahtani Q Mohammed. Tooth bleaching procedures and their controversial effect: a literature review. The Saudi Dental Journal. 2014: 36-8. 

                                                                            

No comments:

Post a Comment